Pencemaran Udara
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT yang mana atas rahmat
dan karunia Beliau, penulis telah dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Pencemaran Udara di Lingkungan Perkotaan”. Serta tidak lupa penulis ucapkan
shalawat beriring salam kepada pucuk junjugan kita sedunia yakni Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan kepada zaman yang
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing serta rekan-rekan
yang telah membantu penulis baik berupa bimbingan, sumbangan pikiran dan
bantuan material sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Pencemaran Udara di Lingkungan
Perkotaan”.
Penulis berharap dengan karya tulis ini, maka pembaca dapat mengetahui
cara pencemaran udara di lingkungan perkotaan. Penulis menyadari bahwa karya
tulis yang penulis buat ini belum dapat dikatakan sempurna. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun. Karena penulis masih dalam proses
belajar. Semoga karya tulis ini bermanfaat oleh pembaca terutama untuk penulis
sendiri dan bagi ilmu pengetahuan.
Padang, Februari
2012
Penulis
DAFTAR
ISI
LEMBARAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.
Latar Belakang................................................................................................... 1
B.
Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
C.
Batasan Masalah................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
( ISI )......................................................................... 3
2.1 Pengertian
Pencemaran Udara............................................................................ 3
2.2 Faktor
Yang Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Udara................................ 3
2.2.1
Zat Pencemaran Yang Berfase Gas.............................................................. 3
2.2.2
Zat Pencemaran Berfase Padat.................................................................... 9
2.3 Pencemaran
Karena Radiasi............................................................................... 9
2.4 Beberapa
Pencemar Lainnya.............................................................................. 10
2.5 Dampak
Pencemaran Udara Bagi Manusia........................................................ 11
2.6 Dampak
Pencemaran Udara Bagi Lingkungan................................................... 11
2.7 Cara
Penanggulangan Pencemaran Udara........................................................... 12
BAB III PENUTUP................................................................................................ 13
A.
Kesimpulan......................................................................................................... 13
B.
Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan di sekitar daerah perkotaan terutama di
pinggiran jalan raya memprihatinkan sekali. Sebelum udara diperkotaan itu belum
tercemar tidak beberapa lama sudah berubah jauh sekali. Kota yang dulu udaranya segar dan bersih
sekarang sudah tercemari oleh bermacam-macam zat-zat kimia yang sudah melewati
ambang batas yang telah ditentukan.
Tata kehidupan yang berlaku dikota khususnya yang berada
di pinggiran jalan raya selalu mendapat udara yang kurang bersih sehingga
tercipta pencemaran udara disekitar tempat tinggal mereka. Hal ini disebabkan
karena zat-zat kimia yang telah melewati ambang batas yang telah ditentukan
seperti : Asap kendaraan bermotor dan banyak zat kimia lainnya.
B. Tujuan Penulisan
Supaya kita semua dapat meperhatikan keadaan disekitar
kota yang
khususnya pada masyarakat yang tinggal di pinggiran jalan raya. Sehingga dapat
terjaga dari segala macam pencemaran yang dapat merusak udara dan pemandangan
di sekitar tempat tinggal mereka. Juga kita harus melestarikan udara bersih
bagi yang memakai kendaraan bermotor karena asapnya menimbulkan zat kimia yang
mengakibatkan udara jadi tercemar.
Masyarakat yang mempunyai kendaraan bermotor dan
hal-hal yang membuat udara jadi tercemar harus memelihara kebersihan dan
kesegaran udara disekitar kita. Agar udara tetap bersih dan tidak tercemar,
maka kita perlu mengetahui penyebab dan pencegahanya serta dampaknya terhadap
manusia dan lingkungan disekitar kita.
C. Batasan Masalah
Pada pencemaran udara ini dibahas masalah-masalah
seperti sebab-sebab udara baik yang berasal dari asap kendaraan bermotor maupun
zat yang berfase gas maupun zat yang berfase padat. Juga dibahas tentang akibat
atau dampak pencemaran udara bagi manusia dan lingkungan disekitar kita.
Akibatnya antara lain mengakibatkan gangguan pada
pernafasan manusiaa, kanker kulit, penyakit paru-paru dan akibat lainnya.
Masalah cara menanggulangi pencemaran udara pada lingkungan antara lain kurangi
penggunaan kendaraan bermotor, kurangi penggunaan (CFC) klorofluorokarbon dan
menggantinya dengan HFC serta menanam paru-paru kota.
BAB II
PEMBAHASAN (ISI)
2.1 Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya zat-zat asing kedalam
udara atau meningkatnya kadar-kadar, komponen-komponen tertentu yang dapat
membawa akibat yang tidak diinginkan dan mengganggu kelestarian lingkungan.
2.2 Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya
Pencemaran Udara
Adapun faktor penyebabnya ada dua faktor yang terdiri atas :
1.
Zat pencemaran berfase gas.
2.
Zat pencemaran berfase padat.
2.2.1
Zat Pencemaran Berfase Gas
A.
Karbon Dioksida
Karbondioksida sebenarnya tidak membahayakan bagi
manusia CO2 berguna untuk fotosintesis pada tumbuhan dan
mempertahankan suhu. Namun. Kenaikan kadar CO2 di udara dapat
mengakibatkan peningkatan suhu di permukaan bumi.
Penyebab utama yang mengakibatkan kadar CO2
di udara meningkat karena pertambahan penduduk industrialisasi, dan penebangan
hutan.
Meningkatkan suhu dipermukaan bumi bisa berdampak negatif
bagi manusia maupun bagi lingkungan itu sendiri. Misalnya dengan permukaan bumi
yang panas, maka orang akan mudah terkena penyakit kanker kulit, dan akibat
lainnya mencairnya es di kutub sehingga nantinya akan membanjiri bumi.
B.
Karbon Monoksida (CO)
CO dalam udara terutama bersumber dari pembakaran yang
tidak sempurna dari bahan bakar kendaraan bermotor. Gas CO ini
tidak berwarna dan tidak berbau sehingga kehadirannya tidak diketahui. CO ini
sangat beracun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, mengganggu saluran
pernafasan dan paru-paru.
Apabila terus meningkat gas ini dapat juga menimbulkan
kematian.
C.
Oksida Balerang (SO2 dan SO3)
Oksida belerang bersumber dari pengolahan industri,
yang bahannya dari dalam mengandung belerang.
Udara yang tercemar belerang dapat menyebabkan hujan
asam. Adanya hujan asam ini dapat merusak tumbuhan, merusak bangun yang terbuat
dari batuan pualam atau mamar.
Apabila SO2 terisap dan bereaksi dengan
air dalam saluran pernafasan akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit.
Apabila SO3 yang terhisap akan lebih berbahaya lagi.
D.
Hidrogen Florida
(Hf)
Gas Hf merupakan gas yang dapat menyebabkan kerusakan
pada tumbuhan. Polutan ini umumnya dihasilkan oleh industri tertentu, misalnya
pabrik pembuatan aluminium.
E.
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Oksida Nitrogen bersumber dari pembakaran bahan bakar
dan industri dan kendaraan bermotor.
Secara tidak langsung NOx di udara tidak
beracun akan tetapi dapat tereaksi dengan bahan-bahan pencemaran lainnya.
Dapat juga menimbulkan asbut (asap kabut). Asbut ini
dapat mengakibatkan mata perih, nafas menjadi sesak dan tanaman pun menjadi
layu. Asbut merupakan campuran yang terdiri dari berbagai gas dan
partikel-partikel zat cair dan zat padat.
Untuk mencegah timbulnya asbut ini maka dirancang konstruksi
makin baru yang lebih baik.
F.
Klorofuorokarbon (CFC)
CFC merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai
pendingin untuk lemari es, pendingin makar dan bahan penyemprotan. CFC dapat
juga menimbulkan kanker kulit, pada manusia karena menipisnya lapisan ozon dan
mengakibatkan sahu di permukaan bumi akan meningkat.
G.
Hidrokarbon
Senyawa ini hanya mengandung unsur hidrogen dan
karbon hidrokarbon yang dihasilkan oleh manusia hanya sebesar 15 %. Hasil ini
banyak berkumpul di kota-kota yang padat penduduknya. Juga merupakan produksi
untuk menghasilkan asbut. Yang termasuk sumber Hidrokarbon hasil manusia ialah
proses di perindustrian, penguapan pelarut organik, dan pembakaran sampah.
Pembakaran tak sempurna dalam mesin mobil selalu menghasilkan hidrokarbon. Hidrokarbon
berperan dalam abut foto kimia dan penyebab kanker.
Senyawa benzopirena adalah senyawa yang terdapat
dalam tembakau. Asap rokok mengandung benzopirena yang menyebabkan kanker
jantung. Penduduk kota
setiap hari mengisap benzopirena dari udara sekitar yang terdapat dalam 7
batang sigaret, baik bayi maupun manula. Benzopirena yang terdapat di udara
kebanyakan disebabkan pembakaran batu bara.
Kemantapan senyawa Hidrokarbon bergantung juga pada
suhu. Di udara yang panas kadar hidrokarbon lebih tinggi. Hidrokarbon adalah
polusi udara.
H.
Ozon (O2)
Ozon adalah gas berwarna biru bening dan berbau tajam.
Sedikit ozon terdapat di udara lapisan atas.
Ozon diperoleh karena loncatan listrik di udara. Sebagian besar ozon
dibentuk di udara pada ketinggian jauh dari bumi karena aksi sinar ultra violet
kepada oksigen. Daerah atmosfer ini disebut lapisan ozon. Yang merupakan
pelindung makhluk hidup di permukaan bumi. Lapisan ini mengabsorpsi hampir
semua sinar ultraviolet dan matahari.
Ozon adalah pengoksid yang kuat, bereaksi dengan
berbagai zat dan beracun bagi makhluk hidup. Ozon dapat bereaksi dengan lapisan
atas daun sehingga terbentuk bintik-bintik. Ozon juga dapat merusak tekstil,
warna akan memudar, kemudian bahan tekstil akan terurai.
I.
Timbal, Pb
Timbal terdapat dimana-mana, di air, tanah, tanaman,
hewan, udara. Abu silikat yang berterbangan terjadi erosi tanah mengiur timbal
juga. Tetapi paling besar adalah iuran ulah manusia.
Misalnya karena pembakaran batu bara, dpabrik-pabrik, penyemprotan
pestisida, pembakaran sampah, dan di kota-kota karena pembakaran bensin
kendaraan.
Untuk memperoleh bensin dengan bilangan aktan tinggi,
maka bensin diberi senyawa timbal titra etil dan timbal titra metil.
Peningaktan jumlah kendaraan dan peningkatan bilangan oktan bensin menambah
pencemar timbal di udara.
J.
Asbut Fotokimia
Atmosfer yang tercemar karena asap bercampur kabut,
menyebabkan udara berubah warna. Hal ini disebabkan karena industri yang
didirikan didalam suatu kota
yang dikelilingi gunung atau daratan tinggi.
Cahaya matahari membantu terjadi reaksi antara
asap-asap yang dibebaskan perindustrian sehingga menimbulkan udara ditempat itu
tidak sehat
Pencemaran seperti hidro karbon merupakan bahan
mentah untuk menghasilkan zat baru yang dinamakan asbut fotokimia.
Dalam pembentukan asbut fotokimia ini nitrogen
dioksida menjadi katalis. Zat ini mengapsorpsi energi matahari berupa sinar
ultra violet dan mengubahnya menjadi energi kimia yang digunakan untuk
mempercepat reaksi hidrokarbon. Pencemar sekunder dalam asbut fotokimia
merupakan zat yang merusak lingkungan. Contohnya ialah formaldehind, akiodein,
dan PAN (petroksiakrilnitrat).
Asbut fotokimia biasanya terbentuk pada suasana
kering, tidak berangin dan hangat. Konsentrasi yang tinggi hidrokarbon nitrogen
dioksida menambah kemungkinan pembentukan asbut.
2.2.2
Zat Pencemar Berfase Padat
Polutan berfase padat dapat mengganggu masuknya sinar
matahari ke bumi sehingga kita belum mengetahui sejumlah kemana hilangnya
kalor, bila kadar partikel-partikel berfase padat di udara naik. Kehilangan
energi matahari yang cukup banyak akan menurunkan suhu rata-rata bumi.
Zat pencemar berfase padat terdiri dari :
A.
Partikel Hidup
Partikel hidup berupa mikroorganisme seperti bakteri,
insekta dan sebagainya. Partikel ini dapat menimbulkan penyakit seperti panas,
sesak dan ninfeksi.
B.
Partikel Tidak Hidup
Partikel tidak hidup ini berupa asap dan
butiran-buitiran karbon sisa pembakaran yang berasal dari pusat pembangkit
listrik, industri dan kendaraan bermotor (mobil, kereta api, dan pesawat
terbang). Pencemaran butiran lain dapat berupa debu yang ditiupkan oleh angin.
Misalnya pada industri pabrik semen.
2.3 Pencemaran Karena Radiasi
Cahaya matahari menembus udara dan sebagian yang
bergelombang pendek terjerat oleh molekul udara.
Sebagian cahaya ungu (ultra violet) tertinggal di lapisan ozon. Cahaya
ini dapat bermanfaat dalam jumlah tertentu, yakni merangsang pembentukan
Vitamin D dan mematikan mikroorganisme (kuman penyakit) yang ada di udara.
Sinar kosmis seperti sinar alfa, beta, gamma berasal
dari bintang dialam semesta. Satu rad adalah sejumlah radiasi setara dengan 100
erg yang dihisap oleh satu gram materi. Satu rem adalah ialah sejumlah radiasi
yang menghasilkan efek biologis dalam jaringan hidup sebesar satu roentgen.
Karbon radioaktif ini bersenyawa dengan oksigen menjadi CO2
yang radio aktif dan memasuki tumbuhan karena fotosintesis, selanjutnya
termakan oleh manusia.
Zat radio aktif ini dapat masuk dalam tubuh
sedikit-sedikit baik dari sumber radiasi alami maupun sinar kasmis radiasi yang
besar yang masuk dalam tubuh dapat merusak jaringan udara atau tanah. Bahan
yang dicemarkan kemudian dihisap tanaman, sayuran, buah-buahan atau daging
mudah terkena radiasi.
2.4 Beberapa Pencemar Lainnya
Ada
beberapa pencemar yang perlu diperhatikan yaitu asbes. Asbes dibuat dari
senyawa magnesium hidrat.
Asbes digunakan untuk atap, langit-langit sampai ubin. Demikian pula
untuk isolator listrik, rem kendaraan, dan sebagainya.
Asbes yang terbawa pernafasan akan berkumpul didalam
paru-paru menyebabkan gangguan mulai dari gangguan mekanis sampai tumor dan
kanker. Pernah ada larangan penggunaan asbes untuk bahan pembangunan rumah
karena asbes yang telah tua mulai rapuh dan membahayakan kesehatan.
2.5 Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia
Adapun dampaknya antara lain :
1.
Mengganggu pernafasan seperti sesak nafas.
2.
Mengakibatkan kanker kulit.
3.
Mengakibatkan penyakit paru-paru.
4.
Mengakibatkan sakit pada mata.
5.
Dan lain-lain
2.6 Dampak Pencemaran Udara Bagi Lingkungan
Adapun dampaknya antara lain :
1.
Menipisnya lapisan ozon yang akan mengakibatkan bumi
menjadi panas.
2.
Mencairnya es di kutub apabila bumi terlalu panas
sehingga bumi akan digenangi air akibat di kutub es sudah mencair.
3.
Menimbulkan hujan asam yang dapat merusak tanaman
(tumbuhan yang dulu tumbuh subur dan segar sekarang menjadi layu akibat dari
hujan asam tersebut) dan juga mengganggu kehidupan mikroorganisme tanah dan
hewan-hewan air.
2.7 Cara Penanggulangan Masalah Pecemaran Udara
Adapun cara sebagai berikut :
1. Mengurangi penggunaan kendaran bermotor.
1. Mengurangi penggunaan kendaran bermotor.
Kendaraan bermotor akan menimbulkan asap / kabut yang menambah kadar
pencemaran udara dilingkungan. Untuk mencegahnya kurangilah penggunaan
kendaraan bermotor bagi sipemakai kendaraan tersebut, dan juga ikut serta dalam
melestarikan dan menjaga lingkungan tempat
tinggal.
2. Memakai alat penyaring pada cerobong pembuatan asap industri sehingga udara-udara yang kurang bersih akan dapat tersaring dan menjadi bersih. Udara yang bersih akan menciptakan suasana yang harmonis.
3. Mengurangi penggunaan Clorofluoro karbon (CFC) dan menggantinya dengan HFC yang tidak merusak lapisan ozon yang ada di bumi.
4. Menanam paru-paru pada kota sehingga diserapnya dan menghasilkan O2 yang bersih untuk pernafasan makhluk hidup yang lebih baik.
2. Memakai alat penyaring pada cerobong pembuatan asap industri sehingga udara-udara yang kurang bersih akan dapat tersaring dan menjadi bersih. Udara yang bersih akan menciptakan suasana yang harmonis.
3. Mengurangi penggunaan Clorofluoro karbon (CFC) dan menggantinya dengan HFC yang tidak merusak lapisan ozon yang ada di bumi.
4. Menanam paru-paru pada kota sehingga diserapnya dan menghasilkan O2 yang bersih untuk pernafasan makhluk hidup yang lebih baik.
Dengan mencegah pencemaran udara dengan cara
menanggulangi pencemaran tersebut maka manusia itu sendiri atau kita semua
telah ikut menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka
dari peristiwa yang membahayakan kehidupan yakni masalah pencemaran udara,
khususnya mereka yang tinggal di perkotaan, dipinggiran jalan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pencemaran udara tersebut sangat berbahaya sekali bagi
makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan, terutama sekali di daerah
perkotaan yang khususnya dipinggiran jalan raya.
2.
Akibat yang ditimbulkan sangat banyak antara lain :
a.
Bagi Manusia
-
Mengganggu pernafasan seperti sesak nafas.
-
Mengakibatkan kanker kulit, penyakit paru-paru dan
sakit pada mata.
b.
Bagi lingkungan itu sendiri antara lain :
-
Menipiskan lapisan ozon yang mengakibatkan sangat
fatal.
-
Menimbulkan hujan asam yang mengganggu kehidupan
makhluk hidup.
-
Permukaan bumi menjadi panas dan akibatnya mencairlah
es di kutub yang akan membanjiri bumi.
3.
Selain itu juga diperlukan tindakan dari aparat
pemerintahan untuk memperhatikan kehidupan masyarakat di daerah perkotaan
khususnya di pinggiran jalan raya.
4.
Untuk menanggulangi itu semua didasari oleh kesadaran
dan kedisiplinan di daerah perkotaan khususnya di pinggiran jalan raya.
B. Saran
1.
Supaya masyarakat berada di perkotaan khususnya di
pinggiran jalan raya memperhatikan kebersihan lingkungan serta melestarikan
sekitar tempat tinggal mereka dari pencemaran yang terajdi dan akan
membahayakan kehidupan makhluk hidup.
2.
Hendaknya aparat pemerintah memberi penyuluhan cara
pencegahan pencemaran udara di sekitar tempat tinggal mereka.
3.
Terutama sekali kepada pembaca, penulis mengharapkan
sekali pembaca menyadari hal yang menyebabkan pencemaran agar menjaga
lingkungan dan ikut melestarikanya.
DAFTAR PUSTAKA
Sastrawijaya, A Tresna. 1991. “Pencemaran
Lingkungan”. Surabaya
: Rineka Cipta.
Purba, Michael. 1995. “Ilmu Kimia”. Jakarta : Erlangga.
Komentar
Posting Komentar